Minggu, 07 Februari 2010

Simcard GSM Indonesia atau Beli Di Mekah/Madinah?


Handphone
Originally uploaded by Jack Febrian Rusdi

Apa pertimbangannya? Menghemat uang? Mari kita bandingkan.

SIM CARD INDONESIA
What ever kartu anda dan apapun Operator penyedia layanan anda di tanah air, aturan tarifnya tidak jauh dari hal berikut:
- menerima telpon dari mana pun harus bayar, biaya internasional, pokoknya permenitnya mahal. Selama ini kalau kita terima telpon di tanah air tidak bayar, kan?
- mau nelpon, mahal. meskipun mau nelpon sesama kota di Arab Saudi. sebab logikanya operator Indonesia (telkomsel/indosat/axis, dll) kan harus bayar penyelenggara telekomunikasi yg disana juga, sehingga bayarnya double.
- SMS mahal, karena antar negara, meskipun cuma mau SMS kawan/istri di kamar sebelah.
- internet? wah, mahal. Saya sempat tanya ke Telkomsel sebelum berangkat, untuk mengaktifkan blackberry, saya dikenakan charge 150 rupiah perKB. Tidak disarankan untuk bawa/mengaktifkan blackberry waktu naik haji, kecuali fasilitas internetnya dimatikan. Kecuali juga kalau anda sanggup membayar jutaan rupiah waktu pulang ke tanah air.

SIM CARD DI MEKKAH/MADINAH
Bagaimana kalau beli simcard GSM di sana saja? Banyak operator yang menyediakan layanan serupa di sana. Penjual kartu pun banyak, termasuk pengisian pulsa.
- Jika anda menelpon kawan/pasangan anda dikenakan biaya lokal, tidak jauh dengan biaya nelpon kita spt di tanah air.
- Hindari menelpon internasional/ke Indonesia.
Lha, kalau mau kontak dengan keluarga, bagaimana?
Menelpon dari Mekah/Madinah ke tanah air tarifnya sekitar Rp.7000 - 15.000 per menitnya. Sanggup? lanjutkan!

TIPS HEMAT KONTAK DENGAN KELUARGA
Minta keluarga anda menelpon ke handphone anda melalui fasilitas VOIP, ingat menelpon dengan fasilitas VOIP, walaupun dari handphone ke handphone. Penulis sering mencoba, dengan mengisi pulsa Rp. 20,000 kami bisa berkomunikasi sekitar 18 menit. Puas dan hemat, kan? :)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar